Sunday, April 19, 2009

Emansipasi Wanita, Setujukah Anda??

Dalam beberapa dekade ini dunia kerja mulai dari perusahaan kecil, menengah hingga perusahaan besar mulai ada sosok-sosok wanita di dalamnya. Bahkan ada juga yang masuk dalam panggung politik. Jaman memang sudah mulai berubah. Hal ini berkat kehadiran seorang wanita yang tangguh di masa lalu yang bernama Kartini. Beliau memiliki pemikiran yang berbeda dengan wanita lainnya pada masa itu dimana setiap wanita tidak boleh bekerja dan harus seluruh hidupnya digunakan untuk mengurus rumah. Beliau termasuk wanita yang mengenyam pendidikan berusaha untuk melawan kehidupan wanita pada umumnya saat itu. Beliau kemudian mendirikan sekolah dan mengajar wanita-wanita di sekitarnya. Kata-kata yang terkenal dari beliau adalah "Habis gelap terbitlah terang" dimana cita-cita beliau menjadikan wanita-wanita yang sama derajatnya dengan kaum laki-laki atau disebut emansipasi wanita. Cita-cita beliau akhirnya dapat tercapai pada masa sekarang ini dimana wanita dapat bekerja sebagaimana halnya kaum laki-laki. Bahkan kebanyakan wanita sekarang ini menjadi pemimpin dalam perusahaan tertentu. Tetapi sebenarnya emansipasi itukah yang kita inginkan?? Kalau kita menilik lebih dalam, pada dasarnya wanita itu diciptakan untuk membahagiakan laki-laki yang menjadi pendamping hidupnya dan untuk mengurus rumah tangga serta anak-anaknya. Sedangkan laki-laki sebagai pencari nafkah. Apabila wanita terlalu sibuk mengurus dunia kerjanya seperti halnya laki-laki, maka hal ini akan berdampak pada kurang atau bahkan tidak terurusnya pendamping hidupnya, rumah tangganya serta anak-anaknya. Ingat... anak adalah masa depan kita yang akan meneruskan kehidupan kita di masa mendatang. Bila anak tidak diurus dengan baik, bagaimana masa depannya kelak?? Selain itu wanita karir yang terlalu sibuk bekerja mengakibatkan kurang adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga sehingga terjadi konflik. Lalu bagaimanakah sebaiknya dilakukan seorang wanita dalam era emansipasi wanita itu?? Dalam hal ini sebaiknya wanita boleh-boleh saja bekerja, tetapi pilihlah pekerjaan yang sekiranya tidak menguras tenaga dan pikiran sehingga paling tidak 2/3 dari kesehariannya digunakan untuk keluarga dan anak-anaknya.

0 comments:

Post a Comment